Laman

Rabu, 15 April 2009

Teori Pembangunan Dan Pertumbuhan

Teori Klasik

Dalam aliran ini menjelaskan pertumbuhan ekonomi sistem liberal, yang menekankan pada kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Kemajuan teknologi tergantung pada pembentukan kapital dan juga tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan. Dengan meningkatnya keuntungan akan mendorong perkembangan investasi dan investasi mendorong meningkatkan volume persediaan kapital.

Yang meliputi dari teori-teori antara lain:

  1. Adam Smith

Perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Tetapi sebelum adanya pembagian kerja perlu adanya akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi ini berasal dari dana tabungan.

Disamping itu juga menitikberatkan pada luasnya pasar. Luasnya pasar dapat menampung hasil produksi, sehingga menimbulkan perdagangan internasional yang meluaskan pangsa pasar.

Pertumbuhan bersifat kumulatif, artinya bila ada pasar yang cukup dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja terjadi dan ini akan meningkatkan tingkat produktivitas tenaga kerja sehingga meningkatkan penghasilan nasional dan jumlah penduduk.

  1. David Ricardo

Dalam masyarakat ekonomi terdapat 3 golongan masyarakat yaitu,

a. golongan kapitalis adalah golongan yang memimpikan produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang ini mengakibatkan naiknya pendapatan nasional lebih besar lagi.

b. golongan buruh merupakan golongan yang tergantung pada golongan kapitalis dan golongan ini juga golongan yang terbesar dalam masyarakat.

c. golongan tuan tanah adalah golongan yang hanya menerima sewa saja dari golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakan.

Apabila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin jarang adanya. Dengan adanya persaingan diantara kapitalis-kapitalis dalam mengolah tanah yang semakin kurang kesuburannya sehingga mengakibatkan keuntungan semakin menurun.

Pendapatan nasional dibagi atas tiga bagian, yaitu, upah, sewa dan keuntungan. Dengan adanya pembagian tersebut dapat mengetahui unsur pendapatan yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi.

David Ricardo, membedakan antara penerimaan kotor dengan penerimaan bersih. Penerimaan kotor adalah nilai pasar dari barang-barang akhir yang dibuat dalam suatu waktu tertentu. Sedangkan, penerimaan bersih adalah pendapatan yang memungkinkan adanya pertumbuhan yang berkelanjutan.

  1. Thomas Robert Malthus

Dalam teori, kenaikan jumlah penduduk yang terus-menerus merupakan unsur untuk adanya tambahan permintaan. Tetapi apabila tidak dibarengi dengan kemajuan faktor atau unsur perkembangan yang lain maka tidak akan meningkatkan pendapatan dan tidak akan menaikkan permintaan.

Dengan demikian, tumbuhnya jumlah penduduk saja justru akan menurunkan tingkat upah dan memperendah biaya produksi. Turunnya biaya produksi akan meningkatkan keuntungan para kapitalis dan akan mendorong untuk terus berproduksi.

Untuk adanya perkembangan ekonomi perlu adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi. Yang berasal dari tabungan, hal ini karena tabungan dapat membentuk kapital. Sehingga permintaan akan investasi akan ada bila ada kenaikan jumlah permintaan.

Jadi, perkembangan ekonomi karena adanya kenaikan produksi sehingga diharapkan adanya tabungan yang digunakan untuk keperluan investasi. Dan juga tabungan dapat mendorong bagi perkembangan ekonomi yaitu, sebagai sumber kapital dan dapat pula menjadi penghambat bagi perkembangan ekonomi karena memperkecil jumlah permintaan efektif.

Teori Neo-Klasik

Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat bunga. Yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan di masa yang akan datang. Diawali dengan tingkat bunga dan diakhiri pada masalah akumulasi kapital. Terdapat lima pendapat Neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi, antara lain:

1. Adanya akumulasi kapital yang merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi.

Tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan. Dengan adanya kenaikan-kenaikan tingkat bunga dan harga-harga barang kapital, maka investasi selanjutnya terbatas pada proyek-proyek yang dapat memberikan keuntungan yang tersebar. Dengan tidak adanya akumulasi kapital berarti tidak ada perkembangan. Agar tidak mengalami keadaan statis maka full employment harus selalu dijaga selama dalam proses akumulasi kapital.

2. Perkembangan sebagai proses yang gradual

Perkembangan adalah proses yang terus-menerus, seperti yang digambarkan oleh Alfred Marshall yang menganggap bahwa perekonomian sebagai suatu kehidupan organik yang tumbuh dan berkembang perlahan-lahan.

3. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan kumulatif.

Marshall menggambarkan harmoni perkembangan karena adanya internal ekonomi dan eksternal ekonomi. Internal ekonomi adalah hasil dari adanya mesin-mesin yang lebih baru dan spesialisasi yang lebih jauh, pasar yang luas, management yang lebih baik dan sebagainya sehingga ada kenaikan produksi. Sedangkan eksternal ekonomi timbul karena kenaikan produksi pada umumnya ada hubungan dengan perkembangan pengetahuan dan kebudayaan yang mana yang terakhir itu tergantung pula pada volume produksi pada umumnya.

  1. Optimis terhadap perkembangan ekonomi

Kemampuan manusia dapat mengatasi terbatasnya pertumbuhan. Dengan kemajuan teknik dan perbaikan-perbaikan dalam kualitas buruh cenderung pada pendapatan yang lebih tinggi. Neo-Klasik beranggapan bahwa selalu akan ada kemajuan-kemajuan pengetahuan teknik yang secara graduil dan antonomous sifatnya.

  1. Aspek internasional dari perkembangan ekonomi.

Dengan adanya pasar yang luas, produksi dapat dilakukan secara besar-besaran dan spesialisasi bisa lebih mendalam dan produktivitas baik, maka penghasilan pun naik.

Ada 5 tingkat perkembangan ekonomi pada suatu negara, yaitu :

Immature debtor. Mula-mula negara tersebut meminjam atau mengimpor modal. Negara tersebut merupakan negara peminjam yang masih muda.

Setelah mendapat penghasilan dari modal tersebut, negara tersebut membayar deviden dan bunga atas pinjaman tersebut. Kadang-kadang terdapat sisa dari pembayaran deviden dan bunga. Pada tingkat ini, pokok pinjaman modal belum dapat terbayar.

Nature debtor. Setelah penghasilan nasional negara tersebut menigkat, maka sebagian dari penghasilan digunkan untuk melunasi hutang dan sebagian lain dipinjamkan ke negara lain yang membutuhkan. Tetapi deviden dan bunga yang harus dibayar masih melebihi deviden dan bunga yang diterima dari negara yang diberinya pinjaman.

Creditor atau innature creditor. Negara tersebut sudah dapat menerima deviden dan bunga yang lebih besar daripada yang dibayarnya (surplus).

Nature debtor. Negara tersebut hanya menerima deviden dan bunga saja dari negara lain.

Teori Schumpeter

1. Jalannya Perkembangan Ekonomi

Menurut schumpeter perkembangan ekonomi bukan proses yang harmoni ataupun graduil tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus (discontinous), yaitu merupakan gangguan-gangguan terhadap keseimbangan yang telah ada. Jadi perkembangan ekonomi disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan terutama dalam industri dan perdagangan.

Akibat dari adanya kombinasi-kombinasi yang baru yang timbul tidak terus-menerus tetapi terputus-putus, maka gejala ini membutuhkan adanya perkembangan dan kombinasi-kombinasi baru yang dilaksanakan oleh entrepreneur. Terdapat lima hal dalam inovasi, antara lain:

  1. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum dikenal konsumen.
  2. mengenal suatu metode produksi baru.
  3. pembukaan pasar baru bagi perusahaan tersebut.
  4. penemuan sumber-sumber ekonomi baru.
  5. menjalankan organisasi yang baru dalam industri.

Menurut Schumpeter, perkembangan tidak bersifat graduil tetapi mengandung ketidaktentuan dan resiko yang besar. Sehingga tidak dapat diperhitungkan terlebih dahulu dan ini menyebabkan timbulnya keragu-raguan dalam mengembangkan usaha lebih lanjut.

Schumpeter pesemis terhadap perkembangan ekonomi lebih lanjut dalam masyarakat kapitalis. Karena terdapat adanya kekuatan-kekuatan yang menghalangi perkembangan. Dalam masyarakat kapitalis semua kegiatan didasarkan pada rasio (rasionalisme). sehingga kapitalisme merupakan salah satu dari unsur rasionalisme.

2. Runtuhnya Sistim Kapitalis

Terdapat tiga hal yang mendasari bahwa dasar-dasar ekonomi dan sosial sistim kapitalis akan runtuh, antara lain:

a. Usangnya fungsi entrepreneur

Entrepreneur dulunya mempunyai dorongan yang kuat untuk mendapatkan kedudukan individu yang tinggi. Namun sekarang hanya menjadi buruh upahan yang termasuk dalam kelompok spesialisasi. Borjuis- borjuis yang dulunya membiayai inovasi tak lagi dapat membiayai, karena sudah bergabung pada perusahaan-perusahaan besar dan mereka hanya mendapat upah saja.

b. Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis

kecenderungan konsentrasi pada perusahaan-perusahaan besar akan menyebabkan lenyapnya dasar-dasar yang penting bagi kapitalis, yaitu hak milik perseorangan dan kebebasan untuk mengadakan kontrak (freedom of contract).

c. Runtuhnya golongan politikus

Akibat dari kapitalisme yang telah memajukan kaum industri dan pedagang-pedagang menurunkan kekuatan feodal. Kaum ini sebagai kaum yang ekonomisnya lebih kuat dan dengan sikap yang rasionalistis disegala bidang, lalu masuk ke bidang pemerintahan/politik supaya kekuatannya terjamin, akan tetapi menurut schumpeter mereka sebenarnya tidak mampu untuk mengatur/memerintahkan karena mereka bukan ahli dalam bidang pemerintahan.

Tiga hal di atas menurut Schumpeter tidak cukup meruntuhkan kapitalisme. Untuk itu akan masih terdapat tindakan-tindakan yang aktif dari masyarakat yang menentang keadaan sosial yang ada atau anti kapitalis.

Teori Keynes

Teori yang terbatas pada analisa jangka pendek. Post keynesian hendak memperluas sistim ini menjadi teori output dan kesempatan kerja dalam jangka panjang yang menganalisa fluktuasi jangka pendek untuk mengetahui adanya perkembangan ekonomi jangka panjang.

1. Analisa Harrod dan Donar mengenai pertumbuhan yang mantap stesdy growth

Analisa ini berpusat pada penentuan keadaan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dalam pendapatan riil yang terus menerus tanpa adanya gangguan. Harrod dan Domar menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses pertumbuhan yang menitikbertkan bahwa akumulasi kapital mempunyai peranan dobel, yaitu dapat menimbulkan pendapatan dan menaikkan kapasitas produksi dengan cara memperbesar persediaan kapital sehingga kapasitas produksi naik.

Jadi, pembentukan kapital, tanpa dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang sudah ada akan menggugurkan kapital dan tenaga. Karena kenaikan pendapatan diperlukan untuk menghindari kelebihan alat-alat kapital dan pengangguran tenaga kerja. Untuk mempertahankan full employment dalam jangka waktu yang lama yaitu dengan tingkat perkembangan pendapatan yang dibutuhkan untuk memelihara pendapatan pada tingkat full employment.

2. Teori Evsey D Domar

Karena investasi menaikkan kapasitas produksi dan pendapatan, maka berapa seharusnya tingkat kenaikan investasi agar kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan kapasitas produksi , sehingga full employment dapat dipertahankan. Anggapan-anggapan yang dipakai untuk teori ini adalah :

bahwa perekonomian sudah ada dalam tingkat full employment income.

Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri.

Tidak ada log of adjustment atau dengan kata lain ada penyesuaian yang cepat.

Marginal prospensity to save dan average prospensity to save adalah sama.

Marginal prospensity to save dan kapital koefisien (perbandingan antara kapital dan output) adalah tetap.

Menurut Domar, persoalan tersebut dapat dipecahkan sebagai berikut. Misal investasi = I, kenaikan setiap rupiah investasi baru dalam satu tahun rata-rata = X. Dimana X menunjukkan kenaikan pendapatan riil dalam satu tahun yang dapat dihasilkan oleh satu rupiah kapital yang baru. Jadi X adalah perbandingan antara kenaikan pendapatan riil dan output dengan tambahan kapital

Dalam analisi jangka pendek untuk mempertahankan pendapatan investasi harus dapat menutup tabungan atau apa yang ditabung kemarin harus diinvestasikan hari ini. Untuk mempertahankan full employment dalam jangka panjang, investasi hari ini harus selalu melebihi tabungan hari kemarin sebab investasi dalam jangka panjang sudah menciptakan juga kepastian produksi, yang harus ditutup dengan permintaan , jadi permintaan harus dinaikkan.

3. Teori Harrod

Dalam teori ini, menyelidiki tentang keadaan-keadaan untuk perkembangan yang terus menerus. Diawali tabungan sama dengan investasi

GC = S artinya apa yang ditabung itu diinvestasikan

G = tingkat pertumbuhan output atau perbandingan antara naiknya income dan total

income pada suatu waktu tertentu (D Y/Y)

C = tambahan capital atau perbandingan antara investasi dan kenaikan pendapatan

(I/DY)

S = saving, dinyatakan sebagai bagian dari income (s/Y)

Maka persamaan diatas dinyatakan sebagai berikut:

D Y/ Y x I/ DY = s/ Y atau I/ Y = s/ Y

Ikhtisar dari analisa Harrod-Domar dapat diuraikan sebagai berikut :

Investasi merupakan pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap, sebab proses investasi mempunyai dua sifat, yaitu menciptakan pendapatan dan menaikkan kapasitas produksi.

Naikknya kapasitas produksi dapat menghasilkan output yang lebih banyak atau pengangguran yang lebih banyak, tergantung pada sifat pendapatannya.

Pertumbuhan yang seimbang tergantung pada besarnya angka pengganda dan tingkat produktifitas dari investasi baru.

Actual rate of growth lebih besar daripada warranted rate of growth, maka akan cenderung muncul inflasi dan deflasi.

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Simon Kuznets

Menurut Kuznets, “pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan), dan ideologi terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada” (Todaro, 2003)

Kuznets mengemukakan enam karakteristik dalam pertumbuhan ekonomi, sebagai berikut: (Todaro, 2003)

1. Tingkat pertumbuhan output per kapita dan pertumbuhan penduduk yang tinggi

2. Tingkat kenaikan produktivitas faktor total yang tinggi

3. Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi

4. Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi

5. Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai atau yang sudah maju perekonomiannya untuk berusaha merambah bagian-bagian dunia lainnya sebgai daerah pemasaran dan bahan baku yang baru.

6. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sekitar sepertiga bagian penduduk dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar