Laman

Rabu, 15 April 2009

Implikasi Teori Lokasi Terhadap Perkembangan Sektor Industri Pengolahan Telur Asin Kabupaten Brebes

published by Mochammad Rizky M


Latar Belakang

Potensi Kabupaten Brebes yang besar terhadap industri pengolahan makanan terutama industri telur asin, hal ini dapat terlihat dari meningkatnya industri pengolahan telur asin yang semakin berkembang di berbagai kecamatan dan juga kontribusi Industri Pengolahan telur asin yang terus meningkat dari tahun ke tahun terhadap PDRB Kabupaten Brebes. Meskipun sektor pertanian masih menjadi sektor yang utama dalam menyumbang PDRB yang tertinggi bagi Kabupaten Brebes.

PDRB menurut harga konstan di Kabupaten Brebes tahun 2004-2006

Lapangan kerja

2004

2005

2006

1. Pertanian

2. Pertambangan & Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa

2.361.301.804,52

45.631.635,45

403.146.225,43

34.339.670,47

76.618.608,59

848.279.249,22

109.001.016,08

104.589.324,15

164.603.799,28

2.445.412.486,00

52.204.405,55

440.160.169,97

36.337.842,82

81.956.575,91

890.368.955,56

110.530.840,04

111.138.902,88

178.314.258,70

2.546.227.292,25

55.437.404,56

476.796.226,05

38.045.005,02

86.485.381,73

931.282.402,76

115.134.670,40

117.060.934,47

184.727.674,78

Sumber : BPS Kabupaten Brebes tahun 2006

Telur itik yang sebagai bahan baku dalam memproduksi telur asin memang sangat melimpah dan juga karena itiklah daerah ini dikenal sebagai produsen telur asin terbesar di Indonesia. Populasi itik di seluruh wilayah kabupaten Brebes tercatat 974.466 ekor pada tahun 2004, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 877.953 ekor. Bahkan produksi telur meningkat tajam dari 4.891 ton menjadi 7.968 ton per tahun. Perkembangan populasi dan produksi telur juga memiliki dampak yang positif terhadap industri telur asin. Jika pada tahun 2003 baru terdapat 119 unit usaha, dengan volume dan nilai produksi 28,6 juta butir dangan senilai Rp 25,704 miliar, pada tahun 2004 meningkat menjadi 128 unit usaha, dengan volume produksi 26,9 juta butir dan nilainya sebesar Rp 33,177 miliar (Suara Merdeka,2005).

Potensi yang besar terhadap industri pengolahan telur asin disadari betul oleh Bupati Brebes untuk membuat surat keputusan pada bulan November 2001 yang berisi tentang industri pengolahan telur asin sebagai produk andalan dan juga produk industry unggul kabupaten brebes. Dengan adanya hal itu juga dapat memberikan stimulus maupun motivasi kepada masyarakat Kabupaten Brebes untuk lebih meningkatkan produktivitas dalam memproduksi telur asin pada tahun ke depannya.

Besarnya produksi industri pengolahan telur asin dalam menyumbang PDRB terbesar ke-tiga Kabupaten Brebes, hal ini dikarenakan letak sumber daya maupun pangsa pasar dekat dengan daerah Industri pengolahan telur asin. Dengan adanya fakta tersebut, menjadi alasan kami untuk mengungkapkan bahwa teori lokasi sangat berkaitan erat terhadap perkembangan produksi industri pengolahan telur asin.


Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan di atas, antara lain:

a. Potensi yang besar Kabupaten Brebes terhadap Industri pengolahan telur asin, untuk itu perlu adanya keseriuasan dan juga sinergisitas dari Pemkab Brebes dan Pengusaha Industri pengolahan telur asin brebes serta masyarakat sekitar untuk lebih mengembangkan produksi telur asin sehingga telur asin menjadi produk andalan dan unggulan Kabupaten Brebes dan juga lebih dikenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

b. Industri pengolahan telur asin brebes mampu menerapkan pertama, efisiensi terhadap produksi, dalam hal ini industri tersebut mampu menghasilkan produk yang unggulan dengan mengutamakan dekatnya bahan baku (local input) dan juga melimpahnya tenaga kerja dari daerah sekitar industri pengolahan tersebut. Kedua, efisiensi terhadap transportasi, hal ini karena letak industri pengolahan telur asin yang strategis karena terletak antara bahan baku, yaitu itik itu sendiri, sehingga dapat menghemat biaya transportasi dari perpindahan bahan baku (transferred input) dan juga permintaan dari pasar yang besar baik itu lokal (local demand) maupun dari luar (outside demand).

c. Dengan adanya ekspansi pasar yang lebih luas lagi dari Industri pengolahan telur asin dapat menciptakan dampak yang positif bagi Pemkab Brebes dan juga masyarakat Brebes itu sendiri, yaitu melalui peningkatan pendapatan asli daerah Brebes, meningkatnya pendapatan masyarakat yang bekerja di Industri pengolahan telur asin tersebut, semakin meningkatnya permintaan akan telur itik sehingga akan lebih membutuhkan peternak itik yang banyak pula untuk memenuhi kebutuhan akan telur itik dan juga akan meningkatkan investasi bisnis di sektor industri pengolahan telur asin brebes tersebut. Namun pengusaha Industri pengolahan telur asin brebes harus mampu juga memperhitungkan biaya transportasi yang akan dikeluarkan dari perluasan pasar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar